Saturday, April 19, 2008

Pejabat Dilarang Masuk, Pengamanan UN Diperketat

Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SLTA dan SLTP tahun ajaran 2007/2008 kian ketat. Selain dalam satu ruangan disediakan dua paket soal beda, juga standar pengawasan diperketat. Masing-masing ruangan akan diawasi dua orang pengawas, dan pejabat yang biasanya melakukan monitoring dilarang masuk ruangan selama ujian berlangsung. Saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar telah mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pelaksanaan UN. Kesemuanya itu mengacu kepada prosedur operasional standar (POS)

Badan Standarisasi Nasional (BSN). “Kita juga telah mengacu pada Permendiknas No 34 Tahun 2007 tentang pelaksanaan UN. Mulai dari pengambilan master soal dari pusat tanggal 30 Maret, dan perbanyakan soal langsung pada esok harinya, serta selama di percetakan Grafika,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur, kemarin. Selain itu untuk mengurangi tingkat kecurangan, Disdik Sumbar telah membuat aturan mulai dari pengawas, sampai membuat dua buah paket soal. “Siapa pun selain pengawas tidak boleh masuk ruagan selama ujian belangsung, termasuk pejabat,” tegas Burhasman dalam konferensi pers di Disdik Sumbar. Sebelumnya pejabat yang melakukan monitoring, memang diperbolehkan sampai ke lokal sehingga mengganggu konsentrasi peserta.

Khusus pengawas, lanjutnya, tidak boleh mengawas di sekolah tempatnya mengajar, serta pada mata pelajaran yang diajarkannya. “Untuk soal, terdiri dari paket A dan B. Jadi soal bagi seorang siswa akan berbeda dengan soal teman di depan, belakang, samping kiri dan kanannya,” ucap Burhasman. Ia menjelaskan, UN tingkat SLTA tetap dilaksanakan tanggal 22-24 April. Tidak ada perubahan. Distribusi naskah soal UN untuk kabupaten dan kota dilakukan tepisah. Naskah UN untuk kabupaten diserahkan tanggal 20 April (Minggu), sedangkan naskah UN untuk kota, didistribusikan tanggal 21 April (Senin).

Tetapi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai telah didistribusikan tanggal 15 April lalu, sesuai dengan jadwal terakhir keberangkatan kapal sebelum tanggal 22 April. Dalam perjalanannya, tambah mantan Kadisdik Kabupaten Sijunjung ini, soal akan dikawal pihak Grafika, panitia UN provinsi, tim pemantau independen (TPI), serta Polda Sumbar. Setelah sampai di kabupaten/kota, naskah ujian akan diserahkan kepada Disdik setempat, yang juga dikawal oleh unsur TPI kabupaten/kota, dan unsur Polda kabupetan/kota.

Selanjutnya, masih disaksikan pengawas dari provinsi, naskah ujian yang telah diberikan kepada Disdik kabupaten/kota tadi, diserahkan langsung kepada kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah membawa soal ke Polsek atau Polpos terdekat, untuk disimpan. Pas hari pelaksanaan UN, Kapsek bersama TPI kabupaten/kota kembali mengambil soal yang disimpan tadi, sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan. Barulah dibawa ke sekolah dan didistribusikan ke ruang ujian yang ada.

UN untuk tingkat SMP dan UASBN tingkat SD juga tetap dilaksanakan sesuai rencana. Yakni 5-8 Mei untuk UN SMP, dan 12-15 Mei untuk UASBN SD. Jumlah peserta UN untuk tingkat SMP mengalami kenaikan sekitar 1,3 persen, tingkat SMA mengalami kenaikan sebesar 2, 71 persen.

No comments:

Anda Pengunjung ke