Wednesday, November 5, 2008

Mengenal Allah SWT

Allah SWT adalah ismudz Dzat yang mengandung seluruh pengertian yang ada dalam Asmaul Husna. Tidak ada Tuhan selain Allah. Dia-lah pencipta, pemilik dan penguasa tunggal alam semesta beserta isinya. Dia pula pemilik segala keagungan dan kesempurnaan. Dia tidak berawal dan juga tidak berakhir. Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya. Katakanlah, “Dialah Allah yang Maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan, dan tidak seorang pun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

Tiada seorangpun yang setara dengan Allah SWT oleh kafirlah orang-orang yang menyekutukannya.Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah ialah Almasih putra Maryam,” Padahal Almasih sendiri berkata : “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” (QS. Al Maidah : 72). “Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari tiga,” padahal tidak ada Tuhan selain Tuhan yang Maha Esa. Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, sungguh orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih (QS. Al-Maidah: 73) Tiga yang dimaksud adalah tritunggal (trinitas), yaitu tuhan bapak, tuhan anak, dan roh kudus.

Allah SWT tidak menyerupai sesuatu, dan tiada sesuatu pun yang menyerupai-Nya. “Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia (QS. Asy Syuro: 11) Dia juga tidak membutuhkan apapun dari makhluknya. “Hai manusia kamulah yang memerlukan Allah, sedang Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15) ”Tiadalah Aku menghendaki rezeki dari mereka dan tiada (pula) Aku menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang memiliki kekuatan yang kukuh.” (QS. Adz Dzariyat: 57-58).

Allah SWT memilik arasy, yaitu singgahsana-Nya diatas langit ke tujuh yang tidak dapat diketahui hakikatnya oleh akal manusia, tapi dapat diyakini kebenarannya. Namun Dia Maha Suci dari sifat istiqror (menetap). “…Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang agung.” (QS. At Taubah: 129) ” … Dia berada di arasy mengatur segala sesuatu.” (QS. Yunus: 3) Sekalipun keberadaannya di langit ketujuh, namun Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya. “Dan apabiia hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ten tang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku memperkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku (QS. Al Baqoroh: 186). Permohonan kepada Allah haruslah dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara apapun. Sejauh manakah kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya? Dia berfirman, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS.Qaf: 16).

Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. “Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hijr: 86) Apabila Dia ingin menciptakan sesuatu, hanya berfirman “kun (jadilah),” maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya. “Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah dia.” (QS. Ali Imron: 59). “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar
nya, dan pada hari Dia berkata “Jadilah”, lalu jadilah ia” (QS. Al An’am: 73). Semua ciptaan-Nya tidak ada cacatnya. ” … engkau tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang, maka ulangilah melihatnya, apakah engkau melihat (ada) cacat?” (QS. Al Mulk: 3) .

Tentang kekuasaan-Nya, Allah SWT menjelaskannya tamsil Burung. Dan ingatiah ketika Ibrahim berkata, “Hai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan yang mati,” Allah berfirman, “Apakah engkau belum percaya?” Ibrahim menjawab, “Aku percaya, tetapi untuk menenangkan hatiku.” Allah berfirman, “Ambillah empat ekor burung, maka jinakkaniah burung-burung itu kepadamu, kemudian letakkan di atas tiap-tiap bukit bagian dari burung-burung itu, maka panggillah burung-burung itu, niscaya semuanya datang segera kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 260). Bagian burung yang diletakkan di atas setiap bukit itu sudah dalam keadaan terpotong, lalu dengan kekuasaan Allah hidup kembali setelah dipanggil oleh Nabi Ibrahim as.

No comments:

Anda Pengunjung ke