Saturday, April 19, 2008

Amerika dan Islam Liberal

Kebijakan Amerika terhadap dunia Islam saat ini pada dasarnya ditentukan oleh apa yang digambarkan neokonservatif Pentagon sebagai perang melawan teror. Pendekatan yang menuntun kebijakan ini adalah untuk mempromosikan apa yang dianggap sebagai kepentingan AS, walaupun hal ini diungkapkan dalam retorika yang manis seperti demi melindungi demokrasi, nilai-nilai universal dan hak-hak asasi manusia (HAM). Hal ini terlihat jelas dalam dokumen tebal yang baru-baru ini dirilis oleh think tank sayap kanan yang sangat berpengaruh, RAND Corporation, yang disiapkan khusus untuk angkatan udara (AU) AS.

Dokumen setebal 525 halaman, berjudul The Muslim World After 9/11, itu menggarisbawahi strategi AS yang akan mengurangi kondisi yang dapat menciptakan ekstremisme politik dan agama dan sikap anti-AS di kalangan komunitas Muslim dunia.

Dokumen ini cukup jelas dalam mengidentifikasi dan memaparkan adanya perbedaan etnik, ideologi, sektarian dan kultur di kalangan Muslim; sebuah lompatan dari sikap standar barat selama ini yang selalu melihat Islam dan Muslim sebagai homogen dan monolitik. Selain itu, ia juga membahas secara detail sejumlah faktor ekonomi, sosial dan politik yang cukup kompleks yang telah mengakibatkan ekstremisme Islam di sejumlah negara Muslim dan menekankan bahwa ekstremisme tidaklah intrinsik hanya pada Islam. Pembahasan soal ini cukup menarik, walaupun penyebutan peran kunci Barat, dan khususnya Amerika, atas bangkitnya ekstremisme Islamis tampak sengaja dihindari.

Sayangnya dokumen ini kurang komprehensif dalam menawarkan solusi menghadapai tantangan ekstremisme Islam dan memperbaiki hubungan antara dunia Islam dan Barat. Dikatakan bahwa kebijakan Amerika di dunia Islam tidak ada yang salah. Hampir semua kesalahan atas terjadinya keretakan hubungan antara Barat dan dunia Islam dibebankan pada umat Islam, khususnya kelompok ekstremis dan teroris, yang digambarkan sebagai sosok yang inheren jahat dan anti-Amerika. Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan AS adalah mencari jalan untuk menetralisir kalangan ekstremis dengan bantuan Muslim moderat, tanpa perlu membuat perubahan struktrual apapun dalam segi kebijakan ekonomi, politik dan strategi.

Hal ini menjelaskan, sebagai contoh, mengapa dokumen ini tidak menyebut perlunya solusi adil atas konflik Irael-Palestina atau mengakhiri pendudukan atas Irak sebagai keharusan menuju perbaikan hubungan antara Amerika dan dunia Islam serta untuk mengalahkan pengaruh ekstremis.

Dengan menganggap problema ekstremisme sebagai murni diciptakan oleh Islamis jahat, maka dokumen ini hanya terfokus pada isu ekstremisme atas nama Islam sementara tak satupun menyebut ekstremisme lain yang tidak kecil yang dilakukan oleh fundamentalis Yahudi dan Kristen. Laporan ini juga tidak menyebut sama sekali dukungan Amerika atas Islamis radikal pada masa lalu (seperti di Afghanistan untuk melawan Soviet) atau atas kelompok Muslim konservatif dalam upaya mengalahkan pengaruh kalangan kiri, nasionalis dan anti-imperialis.
Dokumen ini cukup gamblang mengakui bahwa rezim otoritarian di sejumlah besar negara Muslim telah memberikan kondisi subur bagi tumbuhnya Islamis radikal untuk bangkit dan berkembang sebagai gerakan oposisi. Namun demikian, ia tidak memberikan satu kritik pun atas dukungan konsisten AS pada rezim-rezim otoritarian tersebut. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa ketergantungan tinggi kalangan diktator pada dukungan Amerika untuk bisa bertahan justru membuat mereka lebih dapat diandalkan sebagai aliansi AS dibanding tokoh populer terpilih.

Dokumen ini menganjurkan agar AS membangun hubungan militer yang erat dengan negara-negara kunci, karena militer akan tetap menjadi garis depan dalam perang kontraterorisme. Ia memberi contoh Indonesia, Pakistan dan Turki sebagai bukti. Kalangan elit pro-Amerika di ketiga negara ini terkenal dengan pelanggaran HAM-nya, namun mereda dipuji AS karena berhasil menciptakan kondisi sekular. Begitulah retorika AS dalam mempromosikan demokrasi di dunia Islam.

Dokumen ini juga menganjurkan AS agar menciptakan dan mendukung jaringan Islam liberal yang terdiri dari Muslim moderat internasional yang nantinya dapat menantang legitimasi klaim kalangan Islamis radikal untuk berbicara atas nama Islam, dan menawarkan sebuah pemahaman agama yang liberal.

Dokumen ini mengingatkan bahwa kelompok Islam liberal mungkin kekurangan sumber dana yang diperlukan untuk membentuk jaringan besar dan karena itu meminta AS untuk mendanai berbagai aktivitas kalangan ini.

Tentu saja kalangan Islam liberal yang hendak dibantu tersebut diharapkan untuk memfokuskan kritik mereka pada kalangan Islamis radikal, dan mungkin, diminta untuk tetap diam manis dalam berbagai kesalahan kebijakan luar negeri AS, atau kehilangan bantuan dana sebagai taruhannya.

Perlunya menghancurkan jaringan radikal dan sistem pendukungnya secara konstan ditekankan, walaupun tidak membuat perbedaan jelas antara gerakan pembebasan yang berjuang melawan diktator lokal atau Amerika atau imperialisme Israel di satu sisi, dan kelompok radikal murni di sisi lain. Seluruh gerakan dan kelompok yang tampak anti-Amerika atau anti-Israel secara kolektif dicap sebagai teroris.

Dengan menutup mata pada isu kunci ekonomi dan politik yang melibatkan ketidakmesraan hubungan kompleks antara AS dan dunia Islam, dan dengan membebankan seluruh kesalahan hanya pada ekstremis Muslim, maka dokumen itu menghadirkan perspektif berat sebelah. Paket yang ditawarkan dokumen itu tampaknya tidak mungkin dapat membuat hubungan Barat dan dunia Islam menjadi mesra.[]

Peran Senyawa Kimia dalam Sistem Pertahanan Tubuh Menangkal Serangan "Teroris"

Tahukah Anda, apa yang dilakukan dunia ketika para teroris menyerang dan membuat kacau? Semua negara di dunia, tanpa kecuali beramai-ramai membuat sistem pertahanan diri terhadap serangan para teroris, dan bekerja sama satu sama lain dalam membumi-hanguskan para pembuat kacau ini.
Tapi tentu, tulisan ini bukan bertujuan membahas isu terorisme yang sedang gencar-gencarnya dibahas di seluruh dunia. Serangan teroris terhadap suatu negara hanya sebagai analogi tentang suatu kondisi yang pada prinsipnya mirip dengan serangan teroris, tetapi tentu serangan "teroris" ke dalam tubuh kita.
Serangan "teroris", kita sadari atau tidak berlangsung setiap hari menimpa kita. Lalu, bagaimana tubuh kita menyikapi keadaan ini dan seperti apa sistem pertahanan tubuh kita yang juga ikut melibatkan senyawa kimia tubuh sehingga seringkali kita tidak merasakan dampak serangan "para teroris" ini.
Perlu kita ketahui, setiap hari jutaan bakteri, mikroba, virus, racun, zat kimia, dan parasit (yang kita analogikan sebagai teroris) berusaha dengan segala cara masuk ke tubuh kita dan memporak-porandakan sistem pertahanan tubuh kita (sering disebut juga sebagai sistem kekebalan atau imun). Namun, tentu mereka harus berjuang keras melawan "para pejuang" yang senantiasa menjaga tubuh kita dari serangan mereka.
Untuk menangkal serangan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit ini, semua anggota "pejuang" pertahanan tubuh saling bekerja sama dan menerapkan sistem pertahanan tubuh berlapis-lapis dan kompleks tetapi juga menarik. Pertahanan berlapis-lapis ini penting, agar serangan dari jutaan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit ini dapat dilemahkan dengan cara bertahap. Namun adakalanya sistem berlapis-lapis ini masih juga dapat ditembus oleh serangan yang ulet dari "agen teroris" ini, sehingga timbul yang namanya sakit.
Sistem kekebalan tubuh sendiri diartikan sebagai semua mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh kita. Secara garis besar, sistem kekebalan tubuh kita dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kekebalan alami (innate immunity) dan sistem kekebalan dapatan (acquired immunity) yang keduanya saling bekerja sama menangkal zat asing dari luar tubuh yang tentu apabila dibiarkan akan berbahaya bagi tubuh. Di dalam sistem ini, peranan senyawa kimia tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan cukup luas dan beragam dengan mekanisme kerja yang unik.
Kekebalan alami merupakan pertahanan tubuh yang mendasar dan kita miliki semenjak lahir dan bersifat non-spesifik (artinya tidak bersifat khusus terhadap zat asing tertentu), sedangkan kekebalan dapatan merupakan pertahanan tubuh yang terbentuk sebagai respon adanya zat asing yang masuk ke dalam tubuh, bersifat spesifik, dan memiliki kemampuan mengingat.
Ribuan mekanisme dilakukan oleh dua sistem kekebalan tubuh kita ini, namun di artikel ini hanya akan dikemukakan beberapa anggota sisem pertahanan tubuh yang melibatkan peranan senyawa kimia.
Salah satu contoh kekebalan alami adalah mekanisme pemusnahan bakteri atau mikroorganisme lain yang mungkin terbawa masuk saat kita makan. Senyawa kimia yang berperan adalah HCl (asam klorida). Senyawa kimia ini terdapat dalam lambung kita, yang dihasilkan oleh sel di dinding lambung sebagai respon terhadap adanya makanan yang masuk ke dalam lambung. Selain berfungsi dalam menghancurkan makanan yang masuk ke dalam lambung, HCl juga berfungsi sebagai penghalang terhadap mikroorganisme yang masuk ke dalam lambung karena sifatnya yang asam (banyak bakteri atau mikroorganisme yang tidak tahan hidup pada pH lambung yang besarnya sekitar 4). HCl yang ada pada lambung akan mengganggu kerja enzim-enzim penting dalam mikroorganisme.
Contoh senyawa kimia lain yang berperan dalam kekebalan alami adalah oksigen. Oksigen merupakan unsur kimia yang kita hirup setiap hari dengan bebas. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan ditampung di dalam paru-paru untuk selanjutnya akan dibawa ke seluruh sel tubuh dengan bantuan darah. Terikatnya oksigen dalam darah dimungkinkan karena pada sel darah merah terdapat suatu gugus penangkap oksigen yang diberi nama Heme yang merupakan kompleks protein dan unsur Fe (besi). Unsur besi akan mengalami perubahan dari Fe2+ menjadi Fe3+ (teroksidasi) apabila berikatan dengan oksigen. Adanya oksigen yang diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh kita menyebabkan timbulnya suatu tekanan. Tekanan oksigen dalam darah ini banyak membunuh mikroorganisme yang bermaksud menyerang pertahanan tubuh kita.
Selain itu ada juga senyawa kimia yang dinamakan enzim, yang terdapat dalam cairan-cairan di tubuh kita, yang juga memiliki peranan penting dalam pertahanan tubuh terhadap zat asing. Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi. Salah satu enzim yang sangat terkenal dalam sistem kekebalan tubuh kita adalah lisozim. Lisozim merupakan enzim yang sanggup mencerna dinding sel bakteri sehingga bakteri akan kehilangan kemampuannya menimbulkan penyakit dalam tubuh kita (hilangnya dinding sel ini menyebabkan sel bekteri akan mati). Lisozim banyak terdapat dalam cairan tubuh seperti air mata dan ingus. Enzim lain yang juga ikut berperan dalam pertahanan tubuh adalah enzim proteolisis yang banyak terdapat dalam usus halus. Enzim ini akan membunuh mikroorganisme yang berhasil mencapai usus dengan mendegradasi (menghancurkan) protein mikroorganisme tersebut. Selain itu juga terdapat senyawa kimia yang dinamakan interferon yang dihasilkan oleh sel sebagai respon adanya serangan virus yang masuk tubuh. Interferon bekerja menghancurkan virus dengan menghambat perbanyakan virus dalam sel tubuh.
Hal yang juga menarik dalam sistem kekebalan alami tubuh ini adalah adanya gejala demam apabila tubuh kita diserang oleh zat asing tertentu (misalnya virus influensa) atau terluka oleh benda tertentu (misalnya kaki kita terkena paku). Gejala demam sendiri merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang timbul karena diproduksinya senyawa kimia interleukin (suatu protein hormon) sebagai respon terhadap adanya infeksi mikroba atau adanya jaringan tubuh yang terluka. Meningkatnya suhu tubuh (demam) akan menyebabkan mikroba tertentu yang ada dalam tubuh kita menjadi mati. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan mikroba tersebut dalam mentoleransi kenaikan suhu 2o-3oC di atas ambang normal suhu optimumnya. Jadi, sekali lagi demam yang kita alami ketika sakit merupakan salah satu bentuk "pertempuran" antara sistem kekebalan tubuh kita dan zat asing berbahaya yang masuk.
Setelah kita mengulas beberapa contoh senyawa kimia yang ikut berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh alami, tidak ada salahnya kalau kita juga mengulas senyawa kimia yang ikut berperan dalam kekebalan tubuh dapatan.
Salah satu senyawa kimia yang berperan penting dalam kekebalan tubuh dapatan adalah antibodi. Antibodi adalah suatu protein yang dihasilkan oleh suatu sel dalam tubuh kita (dinamakan sel limfosit B dan termasuk ke dalam kelompok sel darah putih) sebagai respon terhadap adanya antigen (antigen adalah senyawa kimia atau zat asing atau mikroba yang tidak dikehendaki tubuh karena berbahaya yang mampu membangkitkan respon kekebalan pada tubuh kita) yang masuk dalam tubuh. Antibodi mempunyai ciri khas, yaitu spesifik terhadap jenis tertentu dari antigen. Ribuan atau jutaan jenis antigen yang masuk akan merangsang dibentuknya ribuan atau jutaan jenis antibodi pula. Setiap detik sekitar 2000 molekul antibodi diproduksi oleh sel limfosit B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah ini merupakan sel darah putih penghasil antibodi yang mati setelah berperang melawan antigen.
Artikel ini hanya menjelaskan sedikit dari ratusan bahkan ribuan senyawa kimia yang ikut berperan aktif menjaga tubuh kita agar tetap sehat. Agar kerja dari sistem pertahanan tubuh kita dapat optimal diperlukan faktor-faktor pendukung dari luar. Faktor pendukung tersebut, misalnya asupan gizi seimbang yang berasal dari makanan yang kita konsumsi setiap hari dan olahraga taratur.
Banyak dari kita, merasa bahwa asupan gizi dari makanan alami yang kita makan masih relatif kurang untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, maka kita melengkapinya dengan mengkonsumsi suplemen makanan. Menurut majalah Nutraceutical edisi Juni 2002, total konsumsi suplemen makanan di seluruh dunia pada tahun 2001 sekitar 50,6 miliar dolar AS. Memang tidak salah, namun dalam mengkonsumsi suplemen makanan ada hal yang perlu diperhatikan agar nantinya tidak menimbulkan dampak yang negatif misalnya batasan kadar suatu zat tertentu dalam suplemen, misalnya vitamin A untuk suplemen makanan dibatasi kadar maksimal 5.000 IU per hari dan vitamin E sebagai antioksidan batas maksimalnya adalah 400 IU. Untuk menghindari dampak keamanan dari suplemen yang kita konsumsi, lebih dianjurkan untuk melengkapi kebutuhan gizi tubuh dari makanan alami.
Selain asupan gizi yang seimbang, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu gaya hidup yang kita anut. Untuk menjaga agar tubuh tetap dalam kondisi prima, perlu dihindari gaya hidup yang tidak baik seperti merokok, minum-minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, obat-obatan sintetik untuk terapi, dan lain-lain. Semua perilaku ini dapat menyebabkan bertumpuknya zat-zat racun di dalam tubuh kita sehingga sistem pertahanan tubuh kita tidak berdaya melakukan perlawanan.

HARI AKHIR DAN AL MAHDI

TANDA-TANDA HARI AKHIR DI DALAM AL QUR’AN
Tanda-tanda hari akhir di dalam Al Qur’an
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.

Hari Akhir itu dekat
Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ... (QS Al Hajj: 7)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.

Keunggulan akhlakul Islam di dunia
Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)
Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)
Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.

Terbelahnya bulan


Surat ke-54 di dalam Al Qur’an disebut 'Surat Al Qamar.' Dalam bahasa Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.
TTelah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)
Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau 'mencangkul' tanah.
Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.' Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.

Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.


Berbagai hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal ini.
Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.1
Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:
Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.

Peperangan dan kekacauan


Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)
Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.
Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.
Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.

Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana
Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.

Hiroshima
Pada beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.

Gempa Bumi
As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)
Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.3

Kemiskinan


Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)
Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)
Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.
Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya'.4 Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. 5 Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.6

Runtuhnya nilai-nilai akhlak
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)
Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)
Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)
Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.

Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas.... (HR Bukhari)


Akan ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud)
Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)
Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)
Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)
Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)
Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)

Munculnya nabi-nabi palsu
Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)
Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.7

Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi


Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:
o Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.


* Selain itu, Allah berfirman di dalam Qur'an bahwa seluruh Ahli Kitab akan meyakini 'Isa AS sebelum dia meninggal.
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’: 159)
Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir. Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan terpenuhi di Hari Akhir.
* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam: 33)
Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang Lebih Mengetahui)
* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)
Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya, yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.


* Petunjuk yang paling menarik pada ayat ke-59 Surat Ali 'Imran adalah: 'Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam...' Di ayat ini kita dapat melihat ada sejumlah kesamaan antara kedua nabi tersebut. Seperti kita ketahui, Adam AS dan 'Isa AS keduanya tidak berayah, tetapi kita dapat menarik suatu kesamaan lebih lanjut dari ayat di atas, di antara turunnya Adam AS ke permukaan bumi dari surga dan turunnya 'Isa AS dari hadirat Allah pada Hari Akhir.
* Al Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS Az Zukhruf: 61)
Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan ‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.
Bukti lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini, kita diwahyukan perintah berikut ini:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al Ma’idah: 110)
Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.” (QS Ali ‘Imran: 46)
Kata-katanya hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk pada ‘Isa AS. Kata ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang cukup dewasa. Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir masa pemuda dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan kata ini merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.
Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.8

Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa hadits dari Rasulullah SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan. (Ibnu Majah)
Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya, putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR Bukhari)
Hari Akhir tidak akan datang hingga putra Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun, berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku), mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air. Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)

PEREMPUAN DAN SYARIAH ISLAM

Dalam tulisan saya terdahulu mengenai Kedudukan Perempuan dalam perspektif Islam (INIS, 1993) secara implisit saya hendak mengatakan bahwa agama Islam sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap berbagai pelanggaran hak-hak perempuan yang terjadi sebagaimana banyak dikeluhkan orang selama ini. Ketidakmampuan untuk membedakan secara tajam tentang sumber-sumber utama hukum Islam yakni Al Qur’an dan Hadits dengan interpretasi para ahli fiqh yang kemudian menjadi Hukum Islam (Syariah Islam) serta penggunaan metode interpretasi yang sangat tekstual dan tidak berperspektif genderlah yang menyebabkan wajah Islam menjadi sangat diskriminatif terhadap perempuan. Hal ini misalnya tercermin dalam berbagai diskursus selama ini tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan hak-hak perempuan. Jarak yang terdapat dalam pemahaman tentang sumber-sumber Islam yang utama dengan praktek budaya berdasarkan Islam juga turut mempengaruhi gambaran yang kurang tepat tentang Islam itu sendiri apalagi jika menyangkut masalah perempuan. Contoh yang paling popular adalah soal kepemimpin perempuan dalam Islam yang belakangan ini muncul kembali dan juga masalah poligami yang dalam UU Perkawinan telah dilakukan pembatasan-pembatasan yang kemudian dianggap bertentangan dengan syariat Islam.

Tulisan ini tidak secara spesifik ingin membahas mengenai masalah-masalah tersebut melainkan hanya ingin menunjukkan bagaimana dinamika dan pengaruh nilai-nilai agama terutama syariah Islam dalam sistem hukum Indonesia khususnya yang berkenaan dengan pengaturan hak-hak perempuan. Sejarah sistem hukum Indonesia memberikan pelajaran berharga bahwa sejak awalnya telah terjadi tarik menarik yang sangat kuat antara berbagai kepentingan pada saat hukum tersebut dirumuskan. Selain kepentingan kelompok dominan yang biasanya diwakili oleh negara dengan para pendukungnya, kepentingan agama atau kelompok yang berasaskan agama tertentu menjadi unsur penting dalam proses tersebut selain pengaruh kelompok-kelompok kepentingan lainnya dalam masyarakat seperti misalnya kelompok perempuan atau kelompok profesi. Demikian pula halnya yang terjadi saat pemerintah kolonial Belanda menetapkan penggolongan penduduk dengan pemberlakuan sistim hukum yang berlainan terhadap masing-masing golongan tersebut tdak terlepas dari kepentingan pemerintah kolonial dengan politik divide et imperanya. Yang menarik adalah bahwa pada hampir semua pembicaraan yang berkaitan dengan kepentingan dan hak-hak perempuan masalah kepentingan agama semakin menonjol untuk dijadikan acuan. Sayangnya justru penafsiran yang sangat oppressive dari teks agamalah yang pada umumnya lebih menonjol ke permukaan sedangkan representasi penafsiran yang lebih kontekstual dan apalagi berperspektif gender terasa amat marginal.

Pemahaman tentang perlunya penafsiran yang lebih kontekstual, demokratis dan berperspektif gender pada era reformasi saat ini amatlah diperlukan terutama pada era otonomi daerah saat ini. Masalahnya saat otonomi daerah diperlukan terlihat kecenderungan adanya daerah-daerah yang merasa perlu menghidupkan lembaga-lembaga dan nilai-nilai adat mereka baik yang langsung bersandar kepada nilai-nilai agam Islam maupun yang tidak. DPRD Sumatera Barat misalnya dalam rangka menegakkan nilai yang telah berakar lama dalam masyarakat Minangkabau yakni “Adat basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah, Syara” mangato Adat mamakai” telah mengeluarkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pemberantasan Penyakit Maksiat. Raperda ini antara lain memuat ketentuan yang melarang perempuan keluar malam tanpa disertai muhrimnya (pasal 10 ayat 3) dan larangan tindakan porno yakni semua jenis kegiatan atau perbuatan yang merangsang nafsu birahi termasuk pakaian wanita yang terbuka aurat dan pakaian yang terlalu ketat dengan memperlihatkan postur tubuh yang membangkitkan nafsu laki-laki yang melihatnya (pasal 1 dan penjelasannya).

Sedangkan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan DPRD Kabupaten Kendal mengeluarkan peraturan daerah yang menetapkan bahwa hanya kepala keluarga yang dapat menjadi anggota Dewan Kelurahan. Ketentuan ini langsung atau tidak langsung bersumber pada tafsir surat An-Nissa ayat 34 yang pada pokoknya menyatakan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan dan oleh karena itu sering pula ditafsirkan bahwa anya laki-laki yang dapat menjadi pemimpin termasuk dalam lembaga-lembaga kepemimpinan masyarakat seperti halnya Dewan Kelurahan itu.

Dari contoh-contoh tersebut diatas jelaslah betapa besarnya pengaruh syariat atau nilai-nilai Islam itu dalam proses perumusan hukum nasional kita bahkan sampai ke tingkat pemerintah daerah khususnya jika hal itu berkaitan dengan kepentingan perempuan. Tarik menarik antara berbagai kepentingan juga terlihat dengan jelas saat RUU perkawinan dibahas di DPR pada tahun 1973. Hal ini bisa dimengerti mengingat bahwa bagi negara keluarga merupakan sebuah unit terkecil masyarakat yang berperanan penting dalam pembentukan watak bangsa dan tata tertib masyarakat sedangkan bagi institusi agama keluarga adalah wadah utama untuk mensosialisasikan nilai dan ajaran agama. Diantara dua kepentingan besar tersebut kepentingan perempuan yang sejak semual (dalam konteks masyarakat patriakhi) dianggap sekunder menjadi terabaikan atau paling sedikit telah terlebih dahulu didefinisikan oleh dua kepentingan dominan tersebut. Sangat kecilnya representasi perempuan di parlemen dan atau di lembaga-lembaga pengambilan keputusan lainnya ikut menenggelamkan kepentingan perempuan diantara dua kelompok kepentingan dominan tadi. Akibatnya rumusan-rumusan tentang status dan kedudukan perempuan meskipun tampak lebih maju dari yang sebelumnya yakni yang diatur dalam 105-107 BW (dimana perempuan tidak dianggap sebagai subyek hukum), namun tetap merupakan pengukuhan peran streotipy perempuan dalam masyarakat patriakhi tersebut diatas.

Sejarah pengaturan keluarga sejak masa kolonial sampai tahun 1973 saat RUU Perkawinan diajukan oleh pemerintah menunjukkan adanya peperangan antara dua kepentingan besar tersebut diatas (negara dan agama). Jika dilihat rancangan awalnya maka tampak bahwa negara hanya berkepentingan untuk mengatur perkawinan dari segi tertib administrative sekaligus sebagai upaya untuk memiliki sebuah UU Perkawinan yang bersifat nasional. Hal ini ditegaskan dalam Penjelasan Umum UU ini dimaksudkan agar bangsa Indonesian memiliki sebuah UU Perkawinan Nasional yang sekaligus menampung prinsip-prinsip dan memberikan landasan hukum perkawinan yang selama ini menjadi pegangan dan berlaku bagi berbagai golongan dalam masyarakat. Oleh karena itu selain harus dapat mewujudkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam pancasila dan UUD 1945, harus pula dapat menampung segala kenyataan yang hidup dalam masyarakat dewasa ini. Oleh karena itu UU Perkawinan ini juga menampung di dalamnya unsur-unsur dan ketentuan-ketentuan hukum agama dan kepecayaan dari masyarakat yang bersangkutan.

Sebagaimana diketahui sebelum lahirnya UU Perkawinan telah berlaku hukum perkawinan bagi berbagai golongan warganegara dan berbagai daerah sebagai berikut :
a. Bagi orang-orang Indonesia asli yang beragama Islam berlaku hukum agama yang telah diresipir dalam Hukum Adat.
b. Bagi orang-orang Indonesia asli lainnya berlaku hukum adat.
c. Bagi orang Indonesia Asli yang beragama Kristen berlaku Huwelijke Ordonantie Christen Indonesia (S. 1993 nomor 74).
d. Bagi orang-orang Timur Asing Cina dan warganegara Indonesia keturunan Cina berlaku ketentuan KUHP dengan sedikit perubahan.
e. Bagi orang Timur Asing lainnya dan warganegara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya tersebut berlaku hukum adat mereka.
f. Bagi orang Eropa dan warganegara Indonesia keturunan Eropa dan yang disamakan dengan mereka berlaku KUHP

Pengaturan hukum perkawinan yang berlainan menurut golongan penduduk dan agama dalam perspektif negara kesatuan tentulah bukanlah sesuatu yang menguntungkan bagi upaya-upaya untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan yang menjadi jargon politik pemerintah saat itu.

Namun bagi kelompok Islam pengaturan masalah ini dianggap sebagai kesempatan untuk meneguhkan ketentutan-ketentuan agama Islam atau hukum yang bersumber pada nilai ajaran Islam dalam hukum negara. Oleh karena itu sesegera RUU itu disampaikan oleh pemerintah reaksi sangat keras dari kelompok organisasi Islam. RUU tersebut dianggap bertentangan dengan hukum Islam khususnya yang berkenaan dengan pengaturan masalah pembatasan jumlah isteri, sahnya perkawinan, perkawinan beda agama dan tentang masa iddah. Selain itu dikatakan pula bahwa oleh karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim maka sebaiknya hukum Islam menjadi dasar bagi pengaturan perkawinan. Wakil Ketua DPP Muhammadiyah bahkan merasa perlu untuk menulis surat kepada Presiden Soeharto agar RUU itu ditinjau kembali karena banyak pasalnya yang bertentangan dengan Syariat Islam.

Hal ini misalnya terlihat dari pembahasan tentang peran dan kedudukan perempuan dalam UU Perkawinan sebagaimana dirumuskan dalam pasal 31 ayat 3 dan pasal 34 ayat 1 bahwa suami adalah kepala keluarga dan wajib memberikan nafkah kepada isterinya sedangkan isteri adalah pengurus rumah tangga yang wajib mengatur rumah tangga dengan sebaik-baiknya. Jika kita lihat kembali pada RUU Perkawinan yang diajukan oleh pemerintah tidak terdapat rumusan eksplisit yang menyatakan bahwa suami adalah kepala keluarga, namun dalam perkembangannya terdapat tambahan pada pasal 31 ayat 3 tersebut. Seorang pemuka agama Islam pada waktu itu yakni Syafrudin Prawiranegara mengajukan kritik keras terhadap tiadanya konsep suami sebagai kepala keluarga ini mengingat konsep ini telah lama dikenal dalam sistim keluarga parental Islam
Demikian pula halnya dengan rumusan pasal 34 ayat 1 yang menurut pandangan umum Fraksi PP yang disampaikan oleh Teuku HM Saleh pada tanggal 17 dan 18 September 1974 merupakan ketentuan agama Islam khususnya yang bersumber pada ketentuan Surat An-Nissa ayat 34. Pembahasan mengenai poligami tentu memperoleh porsi perhatian yang cukup besar terutama dari kelompok perempuan yang telah memperjuangkan masalah ini sejak awal pergerakannya. Namun dalam perjalanannya lagi-lagi mereka terpaksa harus bekompromi karena tentu saja harus berhadapan langsung dengan prinsip-prinsip agama yang bersumber pada Al Qur’an. Ketidakmampuan kaum perempuan dalam memberikan interpretasi terhadap surat An-Nissa ayat 3 (yang dikenal sebagai ayat poligami) dari perspektif perempuan berhadapan dengan otoritas agama yang begitu besarnya telah memperlemah perjuangan perempuan untuk menegakkan asas monogamy dalam UU Perkawinan. Namun demikian ketentuan pasal 3 dalam UU Perkawinan tersebut tentang asas monogami dengan poligami terbatas merupakan hasil maksimal yang dapat dicapai dalam perjuangan panjang yang melelahkan itu.

Dari sejarah pembahasan UU Perkawinan harus diakui bahwa tampaknya kepentingan perempuan harus menyerah dihadapan kepentingan negara dan kepentingan agama. Bahkan dalam perjalanan itu kelompok perempuan menjadi terpecah akibat terjadinya polarisasi kepentingan yang sayangnya lebih banyak mencerminkan kepentingan partai dimana kelompok perempuan tersebut berafiliasi. Sementara kelompok perempuan yang lebih independen kurang mendapat tempat dalam percaturan kepentingan yang sedang berlangsung terutama karena hilangnya dukungan dari konstituen mereka akibat politik korporatis pemerintah orde baru. Dengan kondisi seperti ini maka tidak mengherankan jika UU Perkawinan akhirnya menjadi sebuah sarana yang mengukuhkan ketidakadilan bagi perempuan.
Jika pembahasan mengenai materi UU Perkawinan khususnya yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak perempuan menunjukkan tarik menarik yang sangat kuat antara ketiga kelompok kepentingan (negara, perempuan dan agama), hal yang sama terjadi saat pembahasan lembaga peradilan yang akan mengurus masalah perkawinan ini. Dalam RUU Perkawinan dikatakan bahwa lembaga yang mengurus masalah-masalah perkawinan adalah peradilan umum. Rancangan ini tentu saja segera mengundang reaksi keras dari kelompok Islam mengingat jauh sebelumnya bahkan sejak masa kolonial eksistensi Peradilan Agama Islam telah ada dan bahkan setelah kemerdekaan dikukuhkan keberadaannya dengan UU nomor 22 tahun 1946. Ini berarti bahwa jika UU perkawinan yang baru menetapkan bahwa hanya lembaga peradilan umum saja yang berwenang mengurus masalah perkawinan maka secara tidak langsung akan menghilangkan eksistensi peradilan agama Bahkan juga bicara FPP menyatakan bahwa jika demikian halnya maka UU Perkawinan tersebut tidak lebih dari pengambilalihan ide perkawinan Kristen yang di atur dalam HOCI (Ordonantie perkawinan Kristen untuk orang Indonesia asli) dan BW yang sebelum adanya UU Perkawinan berlaku juga bagi orang Timur Asing dan orang Indonesia asli non Muslim. Sebaliknya hukum Islam yang terutama yang telah diresipier dalam hukum adat dan berlaku sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat Islam diabaikan begitu juga.

Eksistensi Hukum Islam dalam tata hukum Indonesia sebetulnya merupakan bagian dari politik hukum pemerintah kolonial Belanda yang telah dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Meski dapat dikatakan bahwa hal itu merupakan kehendak sejarah berdasarkan kebutuhan masyarakay Islam pada waktu itu namun formalisasinya dilakukan oleh pemerintah Belanda dalam bentuk pendirian Peradilan Agama di Jawa dan Madura pada tahun 1882 berdasarkan Staatsblad 1882 nomor 152 dan Staatblad 1937 nomor 116 dan nomor 610. Hal yang sama juga

RAHASIA 5 JARI

1. Cuba tengok jari anda. Genggam kuat2 & angkat ke atas sambil laung.."Allahu Akbar". Itulah Rukun Islam yang mesti dijunjung.

2. Straight kan jari ke depan dlm keadaan terbuka & Renung dalam-dalam. Itulah kewajipan solat lima waktu jangan kita abaikan.

3. Put ur hand on the table, perhatikan. Start dr jari kelinking yg kecil & kerdil, mcm manusia & apa benda pun akan start dr kecil then membesar & terus membesar. Itulah fitrah insan dan alam seluruhnya. Whatever we do semua start dari kecil. Kegagalan mendidik pd usia muda akan beri impact/kesan yg besar pd masa depan.

4. Then tgk jari kedua, jari manis. Mcm tu jugak la dgn usia remaja..semuanya sweet.. manis mcm jari manis. Ms remaja kita selalu di duga dgn cabaran & dugaan. Hanyan iman & takwa akan tunjukkan jalan kebenaran.

5. Jari ketiga jari yang paling tinggi, jari hantu ibarat alam dewasa kita. At 30's kita dah punya status & ekonomy & career yg stabil but kita kena careful sebab masa ni la banyak "hantu-hantu pengacau" yang datang menggoda. Hantu dengki, hantu ego, hantu tamak, hantu jealous dan macam2 hantu lagi. Kalau gagal kawal emosi khuatir kita masuk ke
perangkap nafsu dan syaitan. So kita kena la lipat gandakan ibadat.

6. Jari telunjuk - Jari ni lah yg mengungkap satu dan esanya Allah SWT ketika solat. Genggam kesemua jari kecuali telunjuk see how Gagahnya telunjuk sebagai penunjuk arah, jadi contoh & tauladan pada jari2 sblm ni. Mcm tu jugak dgn kita perlu jadi role model to the new generation.. jadi pembimbing yg kaya dgn idea bernas & a great
mind.

7. Lastly renung la ibu jari.. besar/gemuk & pendek compare to the others but it shows kematangan & kehebatan yg membanggakan. Kalau ada ibu jari semua urusan lancar tapi bayangkan kalau takde ibu jari... nak gengam/pegang something cukup susah.. nak pegang sudu pun susah. To young generation, nak buat2 apa rujuk la kat orgtua /berpengalaman. Kalau kitapatuh pd petunjuk mereka, then boleh la kita say "good" or "yes" sambil thumbs up itulah rahsia kejayaan kita.

Kerancuan dan kesulitan tersembunyi pada perhitungan aritmatika dengan program spreadsheet

Meskipun program spreadsheet, seperti Microsoft Excel dan OpenOffice Calc, tidak dirancang secara khusus untuk komputasi numerik, namun pada kenyataannya, baik di dunia pendidikan maupun industri, mungkin sebagian besar komputasi numerik dilakukan dengan menggunakan program spreadsheet. Sayangnya terdapat suatu kerancuan dalam perhitungan aritmatika, dimana hal tersebut dapat mengakibatkan suatu kesalahan perhitungan yang fatal.

Kesalahan perhitungan tersebut disebabkan oleh kerancuan mengenai penggunan tanda minus (-). Dimana tanda minus di dalam Spreadsheet digunakan sebagai operator pengurangan sekaligus operator negasi.

Sebagai perbandingan, perhitungan juga dilakukan dengan beberapa software lain yang dirancang khusus untuk aplikasi matematika, seperti Maxima dan Scilab. Ternyata, hasil perhitungannya adalah eksak dan berbeda dengan hasil perhitungan dengan program spreadsheet.

Pada bagian akhir dari tulisan ini juga diberikan solusi alternatif terhadap persoalan tersebut.

Kesalahan Perhitungan Aritmatika Pada Beberapa Program Kalkulator

Evaluasi terhadap suatu operasi aritmatika yang sederhana ternyata dapat menimbulkan suatu kesulitan tersendiri sehingga beberapa program kalkulator tidak dapat melakukan perhitungan dengan benar.

Pengujian pertama yang penulis lakukan terhadap beberapa program kalkulator adalah suatu perhitungan aritmatika sederhana yaitu -52. Sesuai dengan kaidah dalam ilmu matematika maupun ilmu komputer, maka operator pemangkatan mempunyai tingkatan lebih tinggi daripada operator negatif sehingga hasil dari perhitungan terhadap -52 adalah -25, bukan 25. Harap diperhatikan bahwa notasi matematika untuk pemangkatan terhadap bilangan -5 adalah (-5)2.

Pengujian selanjutnya adalah dengan menggunakan ekspresi matematika y = -x2, dimana x = 5. Pengujian ini adalah ekuivalen dengan pengujian yang pertama, namun dari segi notasi matematika adalah lebih jelas.

Untuk pengujian pertama, program kalkulator yang diuji adalah PowerToy Calc, SpeedCrunch, Calculator Prompter, Console Calculator dan SpeQ. Kemudian untuk pengujian kedua, program Calculator Prompter tidak dapat digunakan karena program tersebut tidak menyediakan fasilitas untuk menyimpan suatu nilai dalam suatu variabel.

Pada pengujian pertama program kalkulator PowerToy Calc dan SpeedCrunch memberikan hasil yang salah, kemudian pada pengujian kedua hanya program SpeedCrunch yang memberikan hasil perhitungan yang salah.

Menurut dugaan penulis, kesalahan yang terjadi pada beberapa program komputer karena disebabkan oleh operator minus (-) dalam operasi aritmatika mempunyai dua fungsi yaitu sebagai operator pengurangan dan tanda untuk bilangan negatif. Pada pengujian pertama hasil perhitungan yang salah disebabkan karena program PowerToy Calc dan SpeedCrunch mengevaluasi ekspresi -52 sebagai operasi pemangkatan dari bilangan -5 atau dengan notasi matematika yaitu (-5)2.

Pada pengujian kedua, kesalahan perhitungan yang terjadi adalah cukup fatal, karena program SpeedCrunch melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap operator minus baru kemudian melakukan evaluasi terhadap operator pemangkatan atau dengan notasi matematika yaitu (-x)2.

MENGURAI SILANG SENGKARUT HUBUNGAN ISLAM DAN DEMOKRASI

Walaupun agama merupakan keyakinan akan adanya Tuhan, Malaikat dan makhluk gaib lainnya yang bersifat sakral, tetapi tetap saja agama memiliki aspek-aspek kultural-sosiologisnya yang bersifat profan, tak terkecuali agama Islam. Islam termasuk dalam rumpun agama-agama abrahamik (abrahamic religions) atau agama-agama wahyu (revealed religions) yang memiliki seperangkat kepercayaan yang sudah given atau taken for granted, akan tetapi Islam tak dapat dilepaskan dari konteks sosiologis-kulturalnya. Genealogi Islam dimulai ketika Muhammad menerima wahyu di padang tandus Arab, tepatnya di Gua Hira pada abad ke-7 M. Kemudian secara berangsur-angsur selama kurang dari 23 tahun "bisikan firman" Allah tersebut dikodifikasikan dalam bentuk mushaf Al Qur'an seperti yang dikenal sekarang. Dengan demikian, ketika firman Allah yang bersifat transenden dan adikodrati itu difirmankan sampai diobyektifkan dalam sebuah tulisan (mushaf yang berbahasa Arab), maka sesungguhnya wahyu Allah tersebut telah memasuki pelantaran sejarah dan oleh karena itu tidak bisa mengelakan diri hukum sejarah yang selalu berubah dan dari kaidah-kaidah sosiologis-kultural yang bersifat empirik (Hidayat, 2004: 100). Terlebih ketika Islam telah keluar dari wilayah "rahim budaya" Arab dan mulai bersentuhan dengan budaya-budaya lainnya, persoalan banyak sekali muncul. Belum lagi jika, seiring perkembagan waktu, dinamika masyarakat muslim pun mulai banyak bermunculan termasuk dalam wilayah pengaturan kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat muslim, terutama selepas wafatnya Muhammad SAW. Inilah permulaan masyarakat muslim disibukan dengan urusan-urusan politik.

Agama Dan Politik: Sebuah Perspektif Sosiologis

Agama secara fungsional merupakan institusi yang paling efektif dalam pengawasan dan perekat sosial, karena ia memberi legitimasi atau pengabsahan terhadap tatanan sosial tertentu. Keampuhan legitimasi agama dapat dimengerti karena ia berhasil mengaitkan "situasi batas" dalam bahasa Karl Jasper (filsuf Jerman), yakni realitas-realitas yang bersifat "rawan" oleh karena dibentuk oleh manusia yang serba kekurangan, dengan "realitas purna" (ultimate reality) yang memiliki sifat kemestian dan mutlak. Hasil dari internalisasi doktrin agama melahirkan sebentuk pengetahuan yang diobjektivasi secara sosial oleh masyarakat. Gejala inilah yang berhasil memelihara dan mempertahankan agama pada tatanan sosial tertentu, pada gilirannya legitimasi keagmaan berhasil menghalangi antara realitas yang benar dan realitas yang salah, dan sekali lagi agama dengan sangat gemilang mengambil peran itu (Berger, 1994: 37-40).

Di sisi lain, politik merupakan tindakan yang melibatakan kekuasaan dan otoritas. Jika kekuasaan dimaknai sebagai kemampuan seseorang/intitusi untuk mempengaruhi seseorang/institusi lain, maka otoritas lebih dimaknai sebagai kekuasaan yang diabsahkan atau dilegitimasi (M. Soebiantoro, et.al., 2000). Celakanya, fakta bahwa agama seringkali digunakan sebagai basis legitimasi atas tatanan sosial-politik tertentu seringkali terjadi dan digunakan oleh penguasa untuk melanggengkan kekuasaanya. Dari pemahaman itu tidaklah sulit mengaitkan agama sebagai penyedia "pengetahuan yang diobyektivikasi" dengan usaha merebut dan mempertahankan kekuasaan politik. Dengan demikian, mengaitkan antara politik dan agama bukanlah usaha yang sia-sia.

Fungsi agama sebagai legitimasi tidak terlepas dari agama yang mempunyai daya tarik sentripetal, yakni kemampuan agama memberikan legitimasi dan sublimasi terhadap wilayah "sekuler" menjadi wilayah "agamis", sebaliknya, agama pun memiliki kekuatan sentrifugal, yaitu kemampuan agama menerobos dan memasuki wilayah "sekuler" (Hidayat, 2004: 103). Hal ini tidak terlepas dari doktrin imperatif agama terhadap setiap pemeluknya. Dengan konsep ganjaran dan hukuman, agama memisahakan antara manusia yang taat dan manusia yang ingkar. Dari situ dapat maklumi betapa keyakinan agama sangat mempengaruhi aspek kehidupan umatnya.

Islam, secara imperatif menekankan ketundukan secara menyeluruh (kaffah) umatnya pada perintah Allah dan rasul-Nya (QS. 2: 208). Artinya, setiap pemeluknya tidak diperbolehkan hanya setengah-setengah saja dalam memilih Islam sebagai agama mereka. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari konsepsi Islam sebagai way of life (jalan hidup) yang menyediakan janji kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Islam tidak memisahkan antara diin (agama dalam arti akhirat) dan dunya (dunia). Bahkan Islam memberikan konsepsi nilai-nilai etika politik universal yang sangat memungkinkan bagaimana sebuah negara dan pemerintahan di bangun. Oleh karena itu, Islam merupakan agama universal yang mencakup 3D (diin, dunya dan daulah) sekaligus.

Memang, di dalam Islam baik secara normatif-teologis dan historis wilayah agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Secara normatif-teologis pula, di dalam Al Qur'an tidak ditemukan kata yang menunjuk langsung pada konsep negara sebagai kajian utama politik modern, tetapi Islam sangat menekankan tegaknya nilai-nilai keadilan, musyawarah dan persamaan, dimana ketiganya sangat sulit dipisahkan dari konsep kekuasaan. Di sisi lain, secara historis kehidupan nabi tidak bisa dilepaskan dari aspek politik, baik ketika nabi masih di Mekkah, lebih-lebih ketika nabi berada di Madinah dan beliau berperan sebagai pemimpin. Dengan demikian, Islam memberikan etika bagi berlangsungnya kehidupan politik.

Tantangan Demokrasi

Persinggungan Islam dan demokrasi nampaknya telah menyibukan para pemikir, negarawan dan praktisi politik muslim. Tidak saja karena konsep itu sendiri bukan berakar dari rahim budaya Islam, namun juga memang makna demokrasi dari ”dari sananya” telah mengandung ketaksaan makna, sampai matangnya belakangan ini. Munculnya perbedaan-perbedaan interpretasi-interpretasi semacam itu dapat dilihat dari tiga perspektif. Pertama, secara teoritis antara Islam dan demokrasi memang berbeda ”dari sananya". Seperti yang telah disinggung di awal, keduanya memang lahir dari ”rahim budaya” yang berbeda. Selain itu, rentang perjalanan dari lahir, berkembang sampai kematangannya keduanya juga menentukan bentuknya hingga sekarang. Meskipun Islam dan demokrasi memiliki kesamaan nilai-nilai yang sama tentang humanisme, tetapi keduanya diakari oleh dua prinsip yang sangat berbeda satu sama lain. Islam sebagai sebuah agama yang mengatakan bahwa ”seluruhnya berasal dari Allah”, sementara demokrasi berasal dari tradisi agnostik atau humanisme sekuler. Dari dasar teoritis ini, keduanya sangat berlainan, yang pada gilirannya sangat mengundang multi tafsir apabila keduanya bertemu.

Kedua, secara teologis Islam tidak secara definitif mengatur wilayah pengaturan pemerintahan. Di dalam teks Al Qur’an, bahkan tidak ada kata ”daulah” atau negara, yang ada hanya nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pemerintahan, seperti syura (musyawarah) dan ’adalah (keadilan). Oleh karena itu, dalam pengaturan pemerintahan adalah wilayah ijtihad.

Ketiga, secara sosiologis Islam telah dipeluk oleh masyarakat yang mempunyai latar belakang budaya, sejarah dan geografis yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang memuculkan beragam tafsir tentang kaitan antara Islam dan demokrasi. Proses semacam ini menurut Mohammed Arkoun (dalam Bahtiar, 1999: 9) disebut sebagai ”estetika penerimaan”. Menurutnya, ”estetika penerimaan” inilah yang menentukan ”bagaimana sebuah diskursus-terucap maupun tertulis-diterima oleh pendengan atau pembaca” (ibid., 10). Selain itu, pengalaman sebagaian besar negara Islam sebagai negara bekas jajahan, juga turut menentukan perbedaan-perbedaan tafsiran mengenai kaitan antara Islam dan demokrasi. Kolonialisme telah membentuk pikiran para bekas terjajah sebagai inferior, sehingga seringkali yang genuine dalam negeri muslim sendiri tidak memiliki tempat dalam pemikiran Islam sendiri, lebih tepatnya masyarakat bekas jajahan tidak memiliki percaya diri terhadap produk pemikirannya.

Pendidikan Bermutu di tengah Pentas Budaya Instan

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Zaman sudah berubah. Semua orang maunya serba cepat. Jadinya, cenderung mengabaikan proses tapi ingin segera mendapat hasil. Apalagi di negara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi —transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa— tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambut panjang tidak perlu harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup tunggu ½ jam saja dengan teknik hair extension, rambut bisa panjang sesuai keinginan.
Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu?, selama masih mengikuti hukum alam, serba instan itu sah-sah saja. “Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam”. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnya harus lebih baik. Jadi, cepat, baik dan bermutu harus berlangsung bersama.
Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses. Alias malas. Yang penting cepat !. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Berorientasi hanya pada hasil. Proses tidak penting. Parahnya, “virus” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ingin sukses dengan cara instan. Jadilah, banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain.

Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan

Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namun dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan dimiliki oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran (output) sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat.
Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dana guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajr adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).
Pada sisi unggulan semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan pengetahu an-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa.
Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya.
Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapka hal tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.

Perkembangan Teknologi Digital

Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya.
Di sisi lain, akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas.
Telepon, yang pada awal ditemukan pada tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu penerapan konsep analog, juga memberikan konstribusi yang tidak sedikit terhadap perkembangan teknologi. Sampai dengan sekitar tahun 1960-an, penerapan analog ini masih tetap bertahan, hingga setelah itu, mulai mengarah kepada teknologi digital.
Kemudian, teknologi digital yang mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia. Facsimile, adalah salah satu batu loncatan dari pemanfaatan jaringan telekomunikasi, yang mampu memberikan konstribusi dan pemikiran, bahwa datapun mampu untuk dilewatkan melalui media telepon tersebut.
Begitu juga dengan perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya.
Kini, ukuran komputerpun, hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.
Protocol, merupakan salah satu yang memegang peranan kunci disini, sehingga berbagai perangkat dapat berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan adanya protocol ini, satu mesin dengan mesin lainnya dapat untuk saling berkomunikasi. Protocol merupakan suatu metoda yang mengakibatkan suatu alat dengan alat lainnya dapat saling berkomununikasi sehingga terjadilah percakapan sehingga akhirnya berjabat tangan (handshaking), dan dapat diibaratkan kesepakatan bahasa antar dua alat, yang mengakibatkan satu sama lainnya mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang sedang diolah.
Suatu perangkat yang dihasilkan dari pabrik yang berbeda, sesuatu yang mungkin untuk ikut berperanan dalam menyemarakkan bidang teknologi informasi dan telekomunikasi ini, sebab dengan protocol yang sama, alat itupun bisa menggabungkan diri menjadi bagian dari berbagai perangkat yang ada. Begitu juga dengan bandwith, sebagai jalur data, compression, codes, dan bits, menjadi tulang punggung yang mendasar, terutama untuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi ini.
Dua bulan berselang setelah Neil Amstrong melangkah di bulan, terjadi suatu langkah yang besar di UCLA, sewaktu komputer pertama dikoneksikan ke ARPANET. ARPANET mengkoneksikan empat site, diantaranya UCLA, Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Pada tahun 1977, terdapat lebih seratus mainframe dan komputer mini yang terkoneksi ke ARPANET yang sebagian besar masih berada di Universitas.
Dengan adanya fasilitas ini, memungkinkan dosen-dosen dan mahasiswa dapat saling berbagi informasi satu dengan lainnya tanpa perlu meninggalkan komputer mereka. Saat ini, terdapat lebih dari 4.000.000 host internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, Internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat-ganda setiap tahunnya. Istilah Internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.
Jadi apakah yang dimaksud dengan Internet ? Pertama, Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua, Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga. Apakah yang mebuat hal tersebut bisa bekerja? Semua adalah karena permainan listrik dan gelombang yang akhirnya diolah sedemikian rupa. Semua berasal dari analog maupun digital.

GURU KENCING BERDIRI, MURID KENCING BERLARI

Di negeri ini banyak orang yang pintar, tapi sedikit dari orang yang pintar itu yang bermoral, ungkapan ini tak berlebihan jika dikaitkan dengan kondisi negeri ini. Lihat saja kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara, pelanggaran HAM yang melibatkan aparat, dll, Yang kesemuanya itu tentu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang pernah memperoleh yang namanya pendidikan – baca: sekolah - .

Yang jadi pertanyaan saya “ kenapa hal itu bisa terjadi?, apakah selama ini sistem pendidikan kita yang salah, ataukah orang-orang yang berada dalam sistem itu yang kurang becus untuk melaksanakan sistem pendidikan?.

Terlepas dari itu semua, patut kiranya kita untuk melihat kembali proses pendidikan sekolah selama ini. Memang banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pendidikan. Disamping orang tua, murid, dan lingkungan, guru adalah faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dikarenakan guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses pendidikan selama anak didik di sekolah.

Tugas guru di sekolah sebenarnya memiliki tugas ganda yaitu, sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru berperan dalam transfer of knowledge, yaitu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik. Sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, mandiri, dan memiliki kredibilitas moralitas dan integritas.

Untuk menjadi guru yang profesional selain dituntut untuk memiliki inovasi yang tinggi, guru juga di tuntut untuk memiliki kompetensi sebagai pengajar yang berupa kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun demikian kemampuan ini tidak cukup, seorang guru tidak cukup hanya mentransfer pengetahuan atau pemahaman yang sifatnya kognitif, tetapi yang lebih substansial dan fundamental adalah mentransfer nilai-nilai yang terkait dengan aspek moralitas dan pembentukan karakter pribadi anak-anak didik yang memiliki integritas.

Dekadensi moral saat ini menimpa masyarakat kita, maraknya pornografi dan pornoaksi, budaya korupsi - lihat di media massa cetak dan elektronik setiap hari selalu ada pejabat yang terlibat kasus korupsi, seperti kasus BLBI, suap jaksa - dll, yang menunjukkan betapa rapuhnya moralitas pendidikan kita. Hal ini dikarenakan pendidikan kita belum dibangun dari fondasi moral yang kuat sehingga hasilnya jauh lemah moral.

Ada pepatah bilang “ GURU KENCING BERDIRI, MURID KENCING BERLARI “, ketika moralitas seorang guru sudah tidak bisa dijadikan teladan – seperti kasus guru mesum, guru menganiaya anak didiknya, dll - , akibatnya jangan harap kita akan dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas dan bermoralitas. Oleh karena itu fondasi pertama dan utama yang harus ditanamkan dalam diri seorang guru adalah aspek moralitas. Artinya, seorang guru yang akan mengajarkan dan mendidikkan aspek moralitas anak didik, dirinya harus bermoral lebih dahulu. Karena dengan aspek moralitas ini akan menjadi benteng pertama dan utama bagi anak didik ketika ada godaan lingkungan yang menyesatkan dan menghancurkan.

Realitas pendidikan kita selama ini sungguh sangat memprihatinkan, ironis dan paradoks dengan visi dan misi agung pendidikan. Sekolah yang kesehariaanya bergelut dengan proses pendidikan, mengajarkan nilai-nilai moralitas di ruang-ruang kelas kepada anak didiknya justru melahirkan immoralitas pendidikan itu sendiri.

Logikanya, dengan pendidikan akan dapat melahirkan anak didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual secara moral tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Apakah kenyataan ini bisa dikatakan bahwa sekolah mengalami kegagalan, terutama gagal dalam mendidik kecerdasan moralitas anak didik?.

Oleh karena itu, sebagai seorang guru sudah seharusnya kita tidak hanya mempunyai kemampuan mengajar saja, tetapi kemampuan mendidik sangat perlu dimiliki seorang guru.

Seorang guru yang mampu mendidik dan membentuk karakter pribadi anak-anak didik, sudah seharusnya juga tidak saja berpengetahuan, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat. Sehingga pepatah “ Guru kencing berdiri, murid kencing berlari” tidak berlaku dalam pendidikan kita, semoga!

Yuk, Cari Tahu Pencegahan Pemanasan Global di Green Festival

Ingin tahu banyak tentang pemanasan global, termasuk dampak-dampaknya dan cara pencegahannya? Datang saja ke Parkir Timur Senayan, Jakarta. Di sana lagi digelar Green Festival sampai Minggu, 20 April.

Semua orang bisa datang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Pengetahuan tentang pemanasan global yang disajikan di Green Festival gak bikin pusing. Tapi mudah dicerna dan bisa langsung diterapkan dalam perilaku sehari-hari.

Dijamin, masyarakat yang mau datang ke Green Festival tidak bakal kecewa. Selain suasananya nyaman, stand-stand dalam festival disusun menarik, dan tempatnya luas. Jadi bisa jalan-jalan sekaligus menambah pengetahuan tentang pemanasan global. Kita tidak bingung lagi tentang pemanasan global sekaligus langsung bisa berperan serta mengurangi terjadinya pemanasan global.

Green Festival di Parkir Timur Senayan ini memang sengaja digelar untuk keluarga. Tidak hanya untuk orang-orang pinter saja. Sehingga materi yang disajikan dapat dicerna dan fahami oleh semua orang, mulai dari anak-anak sampai manula.

Untuk anak-anak, dijamin gak bosan jalan-jalan ke Green Festival. Banyak arena bermain yang ditawarkan di sini. Selain itu, pesan-pesan yang disampaikan dalam Green Festival ini banyak disajikan melalui gambar-gambar karikatur yang lucu-lucu dan mudah diingat.

Arena Green Festival ini dikemas dalam tiga zona. Zona A, menyajikan informasi tentang pemanasan global. Apa saja yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di sajikan dalam zona A ini. Dan tidak membosankan karena informasi disajikan dalam bentuk gambar-gambar kartu yang lucu-lucu.

Di zona B disajikan mengenai upaya-upaya pencegahan dan pengurangan dampaknya dari rumah. Di zona B ini kita akan menemui petunjuk-petunjuk dan contok-contoh praktis yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Di zona C ini kita bisa bermain, makan dan melihat hiburan. Isinya adalah bazar, arena bermain anak-anak dan panggung hiburan. Sejumlah arti ibu kota akan menghibur pengunjung Green Festival.

Dan satu lagi, acara yang digelar bareng Kompas, Uniliver, Pertamina, Radio Female, dan Metro TV ini gratis alias tidak dipungut biaya masuk. Jadi bagi yang lagi tidak punya duit pun, tetap bisa datang.

Cari Tahu Password Bisa Lewat Google

Mesin pencari Google disebut-sebut bisa bertindak sebagai password cracker. Hal itu ditegaskan oleh para peneliti di Departemen Ilmu Komputer Cambridge University. Dengan memanfaatkan mesin cari Google, konon password berformat Message-Digest Algorithm 5 (MD5) bisa di-crack.

Steven Murdoch, peneliti keamanan yang mengelola situs blog Light Blue Touchpaper, mendeteksi seorang penyusup yang telah berhasil menyusupi situsnya dan membuat sebuah account administrator pada software blogging Wordpress yang diinstal di server. Murdoch lalu tertarik mempelajari password Wordpress hacker tersebut.

Password Wordpress itu di-hash dan disimpan di dalam database user. Murdoch lalu membuat skrip yang akan meng-hash semua kata dalam kamus bahasa Inggris yang kemudian akan dicocokkan dengan data password yang ada dalam database Wordpress.

Hash sendiri merupakan sebuah metode algoritma yang berguna untuk mengaburkan karakter aslinya dengan cara perhitungan matematika. Sedangkan MD5 merupakan salah satu metode hash.

Lebih lanjut, ketika kata tersebut tidak ditemukan, Murdoch beralih ke kamus Rusia namun gagal juga. Murdoch lalu beralih ke mesin cari Google. Ia menginputkan password tersebut ke Google, dan hasil keluaran yang muncul di Google adalah "anthony". Dipastikan, "anthony" adalah password-nya.

"Dengan teknik seperti ini, Google bisa bertindak sebagai penemu hash," jelas Murdoch seperti dikutip detikINET dari Vnunet, Senin (26/11/2007).

Pejabat Dilarang Masuk, Pengamanan UN Diperketat

Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SLTA dan SLTP tahun ajaran 2007/2008 kian ketat. Selain dalam satu ruangan disediakan dua paket soal beda, juga standar pengawasan diperketat. Masing-masing ruangan akan diawasi dua orang pengawas, dan pejabat yang biasanya melakukan monitoring dilarang masuk ruangan selama ujian berlangsung. Saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar telah mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pelaksanaan UN. Kesemuanya itu mengacu kepada prosedur operasional standar (POS)

Badan Standarisasi Nasional (BSN). “Kita juga telah mengacu pada Permendiknas No 34 Tahun 2007 tentang pelaksanaan UN. Mulai dari pengambilan master soal dari pusat tanggal 30 Maret, dan perbanyakan soal langsung pada esok harinya, serta selama di percetakan Grafika,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur, kemarin. Selain itu untuk mengurangi tingkat kecurangan, Disdik Sumbar telah membuat aturan mulai dari pengawas, sampai membuat dua buah paket soal. “Siapa pun selain pengawas tidak boleh masuk ruagan selama ujian belangsung, termasuk pejabat,” tegas Burhasman dalam konferensi pers di Disdik Sumbar. Sebelumnya pejabat yang melakukan monitoring, memang diperbolehkan sampai ke lokal sehingga mengganggu konsentrasi peserta.

Khusus pengawas, lanjutnya, tidak boleh mengawas di sekolah tempatnya mengajar, serta pada mata pelajaran yang diajarkannya. “Untuk soal, terdiri dari paket A dan B. Jadi soal bagi seorang siswa akan berbeda dengan soal teman di depan, belakang, samping kiri dan kanannya,” ucap Burhasman. Ia menjelaskan, UN tingkat SLTA tetap dilaksanakan tanggal 22-24 April. Tidak ada perubahan. Distribusi naskah soal UN untuk kabupaten dan kota dilakukan tepisah. Naskah UN untuk kabupaten diserahkan tanggal 20 April (Minggu), sedangkan naskah UN untuk kota, didistribusikan tanggal 21 April (Senin).

Tetapi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai telah didistribusikan tanggal 15 April lalu, sesuai dengan jadwal terakhir keberangkatan kapal sebelum tanggal 22 April. Dalam perjalanannya, tambah mantan Kadisdik Kabupaten Sijunjung ini, soal akan dikawal pihak Grafika, panitia UN provinsi, tim pemantau independen (TPI), serta Polda Sumbar. Setelah sampai di kabupaten/kota, naskah ujian akan diserahkan kepada Disdik setempat, yang juga dikawal oleh unsur TPI kabupaten/kota, dan unsur Polda kabupetan/kota.

Selanjutnya, masih disaksikan pengawas dari provinsi, naskah ujian yang telah diberikan kepada Disdik kabupaten/kota tadi, diserahkan langsung kepada kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah membawa soal ke Polsek atau Polpos terdekat, untuk disimpan. Pas hari pelaksanaan UN, Kapsek bersama TPI kabupaten/kota kembali mengambil soal yang disimpan tadi, sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan. Barulah dibawa ke sekolah dan didistribusikan ke ruang ujian yang ada.

UN untuk tingkat SMP dan UASBN tingkat SD juga tetap dilaksanakan sesuai rencana. Yakni 5-8 Mei untuk UN SMP, dan 12-15 Mei untuk UASBN SD. Jumlah peserta UN untuk tingkat SMP mengalami kenaikan sekitar 1,3 persen, tingkat SMA mengalami kenaikan sebesar 2, 71 persen.

Friday, April 11, 2008

Ujian Nasional 2008 : Tips dan Trik lulus UN & SPMB

Ada beberapa tips . . read more..


• Ketika Anda melakukan ujian, Anda sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi pelajaran, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu.
• Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan belajarmu.

• Ada beberapa kondisi lingkungan, termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.
Sepuluh tips untuk membantu Anda dalam mengerjakan ujian:
• Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang Anda butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
• Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
• Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
• Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Anda membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
• Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Anda ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Anda kerjakan adalah: soal paling sulit, yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya, memiliki nilai terkecil.
• Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang Anda tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Anda abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Anda yakin akan koreksi yang Anda lakukan.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Anda tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak Anda diskusikan dulu.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
• Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
• Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

TIPS PENCARI KERJA

Mencari pekerjaan itu mudah bagi yang mencari dengan sungguh - sungguh , dan sangat susah bagi yang sekedar iseng.Tips saya ini sedikit akan bisa memberikan beberapa gambaran mudah untuk anda, bagaimana mencari Pekerjaan itu. Sekarang dimulai dari dalam diri anda dulu, tanyakan ke diri anda sendiri. Pekerjaan awal apa yang anda inginkan ? kemudian jika sudah menemukan , maka lakukan tindakan !2 jawaban biasanya , yang pertama : Saya ingin jadi Karyawan / Pegawai di salah satu perusahaan / instansi pemerintah. kemudian jawaban yang ke 2 adalah : Saya ingin bekerja dimana saja yang penting dapat penghasilan layak dan memiliki masa depan bagus. Tips untuk pilihan pertama :Untuk menjalankan Tips pilihan pertama , anda harus mempersiapkan : Potong rambut yg rapi, potong kuku, setrika baju & celana, sepatu mengkilap, pakai dasi, pakai parfum yang wangi dan siapkan surat lamaran yang menarik sebanyak - banyaknya.
1. Strategy jemput bolaCatat / cari informasi pembangunan di kota anda, misalnya ada pembangunan Apartement, Hotel, Gedung Perkantoran dll. Kemudian datangi secara langsung, temui bagian Personalia nya. Tanyakan dimana bisa menaruh lamaran kerja ? Kalau bisa kenalan dengan salah satu Pimpinan yg ada saat itu. Biasanya mereka juga bisa membantu memperlancar urusan ini.
2. Pameran Bursa KerjaIni banyak di Gelar di Kota - kota besar, siapkan lamaran sebanyak mungkin. Sebar pas waktu ada pameran 'Bursa Kerja', jangan pilih - pilih pekerjaan [ nggak sopan, soalnya pencari kerja lain banyak banget dan nggak pilih - pilih :) ] , lakukan sampai anda bisa menerima panggilan interview.
3. Lowongan di KoranRajin tiap hari buka koran media terkenal seperti : Kompas , Seputar Indonesia, Media Indonesia, Koran tempo dll. Pilih 'lowongan kerja' yang anda sukai, lalu sebar Lamaran anda sebanyak mungkin melalui Paket Pos kilat dengan amplop yang beda dan menarik. Kalau perlu amplop nya warna ' nge - jrengg ' biar pihak personalia nya kepincut , wuih..keren nich !!
4. Siapkan dana yang cukup, madsud saya untuk keperluan yang tidak terduga. Soalnya budaya korupsi yg susah sekali di hapus, dan adanya pungli dimana - mana , anda pasti tahulah..ha ha ha
5. Berdoa, semangat mencoba dan antusias. Bermimpilah menjadi seorang Karyawan / Pegawai , maka mimpi anda akan jadi kenyataan. Tips untuk pilihan ke 2 : Untuk menjalankan Tips pilihan ke 2 ini sangat mudah. Anda hanya perlu 1 sikap yaitu Antusias Belajar hal baru. Karena internet yang anda kenal saat ini merupakan media / jembatan anda untuk menjalankan pekerjaan ini.Di sini tidak mengenal gelar , Sarjana , diploma, lulusan SMU dll. Bahkan pekerjaan ini bisa dijalankan oleh semua orang, nggak ada pangkat / jabatan, jam kerja, seragam. Nggak ada !!Berapa besar penghasilan anda ? itu tergantung antusias anda untuk belajar dan bekerja sungguh - sungguh. Berpikir positif, hemat energy anda, hemat waktu anda, peras otak anda untuk berpikir cerdas dan cemerlang. Masa depan anda sepenuhnya anda yang mengendalikan !Jangan berpangku tangan kepada Pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja. Biarkan para Politisi kelas atas saja yang menyuarakan itu , karena itu memang pekerjaan mereka, yang terpenting anda FOKUS kepada diri anda untuk memilih diantara banyak pilihan yang ada. Lagi - lagi , solusi kami adalah bekerja di Forex Trading secara mandiri. Pekerjaan ini tidak ada habisnya dan akan terus berkembang di masa depan.Ada hubungan nya dengan pilihan ke 1, Daripada anda menyiapkan uang untuk membeli pekerjaan / membayar upeti / pungutan liar diatas. Lebih baik uang itu anda gunakan untuk membeli Komputer / laptop , Modem dan membayar biaya akses Internet dari Rumah.Dengan begitu , anda sudah bisa bekerja di pilihan No.2 ini. Enak lagi , uangnya dapat barang , kerja dari rumah kapan saja , orang tua andapun akan senang.Nah , mencari pekerjaan itu mudah khan ? kalau ada yang bilang sulit , itu bener - bener ANEH TAPI NYATA !

Anda Pengunjung ke